Scoot? apa itu.. mungkin banyak dari kalian yang bertanya apa itu Scoot? Buat yang belum tau, Scoot adalah maskapai penerbangan asal Singapura yang merupakan anak perusahaan Singapore Airlines. Keunggulan Scoot adalah harga, bayangkan saja tarif terbang Sngapura ke Jepang termurah yang pernah saya dapatkan hanya di Scoot ini saja, dengan tarif sekitar 2juta ke Tokyo Narita. Maka dari itu saya akan coba share pengalaman pertama naik Scoot, pengalaman flyscoot, pengalaman pertama terbang dengan FlyScoot, tiket murah ke Jepang.

Tengah tahun kemarin saat sedang liburan, ada sedikit gangguan karena ternyata ada pekerjaan mendadak yang jatuh tempo di hari terakhir saya berlibur. Keputusan pun diambil, saya harus mengorbankan 1 hari terakhir tadi supaya sampai di Medan lebih cepat. Sayangnya, penerbangan dari Bangkok ke Medan yang cuma sebiji per hari itu harganya mahal banget pas pulang hari Minggu. Sekitar 6.000 Baht kalau gak salah. Langsung lah saya mencari alternatif dengan mencari rute lain seperti Bangkok-KL-Medan, Bangkok-Penang-Medan, dan Bangkok-Singapore-Medan.

Zaman masih ngantor dan sering melakukan perjalanan bisnis (lagak lu Yan, padahal juga tugas jadi tukang bawa map hahaha) sebagaimana standar kantor, ya minimal pegawai akan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Ya lumayanlah ya, naik pesawat kelas 1-nya negara tercinta walaupun duduknya di kelas ekonomi –teuteup! :)) minimal banget selama di perjalanan nggak haus dan kelaparan. (walau sempat dibuat basah oleh pramugarinya. Iyee, dia numpahin minuman ke celanaku.)

Cek-cek maskapai low-cost, ternyata harganya gak low pada saat minggu yang ada hari kejepitnya. Kebetulan “Udara Asia” lagi mahal-mahalnya dari Bangkok ke KL. Begitu juga dengan tiket KL-Medan yang biasanya murah meriah walaupun mepet, bisa mencapai Rp. 700.000 saat itu.  Akhirnya pilihan jatuh ke Singapore karena alternatif penerbangan yang banyak dari berbagai maskapai dari Bangkok. Dengan budget yang ada, dicoretlah Thai Airways dan Singapore Airlines dari daftar pilihan. Sadar kita orang masih labil ekonomi. Jetstar, Tiger, dan Scoot bersaing di harga yang gak jauh berbeda. Apalagi ketiganya punya penerbangan di jam malam hari. Sehingga saya gak perlu menghabiskan waktu transit yang lama di Changi. Kalau gak ada bagasi sih enak, tinggal nginep di Transit Area karena saya punya tiket terusan Tiger Mandala ke Medan. Jadi gak bakal diusir keluar *kedip-kedip ke Noerazhka.com*.
Karena saya sebelumnya pernah menggunakan Jetstar dan Tiger, maka pilihan kali ini jatuh ke Scoot. Godaan keberangkatan dari Suvarnabhumi Airport daripada Don Mueang Airport serta armada Boeing 777-200 begitu menggoda saya. Ditambah lagi harga yang cukup bersahabat di bawah 3.000 Baht untuk penerbangan dengan 15kg bagasi di saat-saat mepet.
More room for leg
More room for leg
Sekitar tahun 2011, Singapore Airlines mengeluarkan berita, termasuk di media sosial, untuk membuat sebuah LCC. Dalam benak saya, loh bukannya udah kerja sama dengan Tiger Airways Australia membentuk Tiger Airways Singapore. Tapi ternyata kabar tersebut dilanjutkan dengan kabar lain bahwa maskapai baru tersebut “bermain” di rute medium-to-long haul dengan menggunakan armada lungsuran kakaknya, Singapore Airlines.  In the end of the year, Singapore Airlines spilled the beans about new airlines’ name, SCOOT.
Melihat konsepnya, saya yakin deh kalau Scoot ini dibikin untuk menyaingi Air Asia – X, menyasar budget traveler yang ingin menjelajahi rute yang lebih jauh daripada sekedar Asia Tenggara. Rute ke Australia dan Asia Timur menjadi sasarannya. Penerbangan perdana ke Sydney diikuti rute lain seperti Gold Coast, Tokyo, Taipei, Qingdao, Tianjin, Nanjing, Shenyang, Seoul, dan terakhir yang terdekat adalah Bangkok.

BOOK & FLY WITH SCOOT!

Price Range
Price Range
Masuk ke situsnya, kita bakal disambut warna kuning dan hitam sebagai company colors maskapai ini. Cukup mudah memesan lewat situs Scoot di Flyscoot.com. Begitu kita memasukkan rute dan tanggal yang diinginkan, kita langsung disambut dengan beberapa pilihan harga. Bukan 1..bukan 2..bukan 3.. tapi 4. Iya, 4 pilihan harga untuk Fly (terbang tanpa bagasi), FlyBag (terbang dengan tambahan bagasi 15 Kg), FlyBagEat (terbang dengan bagasi dan pilihan makanan serta minuman), dan yang terakhir untuk kelas Bisnis. By the way, harga FlyBag itu lebih murah jika dibandingkan kita memilih Fly tapi kemudian membeli tambahan online baggage di kemudian hari. Begitu juga berlaku dengan FlyBag dengan FlyBagEat. Selalu lebih murah jika kita memilih untuk membeli tambahan bagasi dan makanan di kemudian hari.
Itu salah satu nilai tambah dari Scoot, memberikan fleksibilitas yang lebih banyak. Bahkan jika sudah terdaftar membeli FlyBag (terbang dengan 15 Kg bagasi) namun ingin menambah bagasi lagi, bisa kok membeli hingga 40 Kg dengan harga bagasi yang lebih murah daripada Fly pastinya.
Passenger Details
Passenger Details
Yang paling seru terbang bersama Scoot ini adalah tersedianya alternatif In-flight Entertainment dengan membayar sejumlah biaya tergantung gadget siapa yang digunakan. Bisa menggunakan tablet yang dipinjamkan maskapai, boleh juga dengan laptop atau tablet kita sendiri. Ada pilihan games & film yang bakal diperbarui setiap 2 bulan. Nah, kalau kita menyewa tablet dari Scoot, bakal ada film eksklusif yang tidak tersedia jika kita menggunakan gadget sendiri. Waktu jaman saya terbang, Argo yang terpilih jadi film tadi.
IMG_0023
Pilihan InFlight Entertainment
Pilihan InFlight Entertainment

FOOD

Satu lagi yang menyenangkan dari Scoot adalah pilihan makanannya yang unik. Ada beberapa kelas untuk jenis makanan, yaitu : Premium Selections, Hot Meals, Snack, & Sandwich. Nah, Premium Selections ini berbeda-beda di setiap rute loh. Jangankan rute ke Sydney dengan Taipei, rute Singapore-Sydney dengan yang sebaliknya Sydney-Singapore berbeda menu yang ditawarkan. Rada meleleh kalau lihat pilihan menu Premium Selections. Kalau Hot Meals Menu sih tersedia sama hampir tersedia di semua penerbangan.
Untuk pilihan Minuman, tersedia minuman beralkohol maupun minuman ringan. Sedangkan es krimnya dipasok oleh Häagen-Dazs. Variasi jajanannya banyak banget. Rasa-rasanya kemarin pengen banget jajan yang banyak, kalau-kalau aja gak ingat udah mengudap 6-foot long Subway Sandwich di Suvarnabhumi Airport.
Hot Meals Menu
Hot Meals Menu
Premium Selection of Singapore-Sydney-Singapore section
Premium Selection of Singapore-Sydney-Singapore section

SIT BACK & RELAX

Selain kelas yang dibagi 2 : Bisnis & Oikos-nomos Ekonomi, Scoot pun masih membagi-bagi lagi kategori tempat duduk di kelas Ekonomi menjadi Brahmana, Ksatria, Waysa, & Sudra Stretch Seat, Super Seat, dan Standard Seat berdasarkan lebar dan panjangnya ruang antar tempat duduk. But i’ll tell you the truth : their standard seat is terrific!. Untuk yang berkaki jenjang 101 cm seperti saya (sesuai ukuran mbak-mbak di Sogo), Standard Seat milik Scoot masih menyisakan ruang yang cukup lega. Bahkan udah pake ngesot di tempat duduk sendiri pun, lutut saya gak kena juga ke kursi belakang. Ciamik!
Seat Selection
Seat Selection

PAYMENT

Layaknya maskapai lain di era 2.0, Scoot menerima pembayaran dengan kartu kredit. Nilai tambahnya, Scoot menyediakan fasilitas 12-hour “Grace” Period. Jadi setelah kode booking keluar dan telah dibayar, kita diberi kesempatan selama 12 jam jika ingin melakukan perubahan jadwal untuk rute yang sama tanpa dikenakan biaya perubahan! Hanya dikenakan selisih harga jika penerbangan yang baru harganya lebih tinggi…tanpa ada Rebook Fee!. Asyik.
Payment
Payment
Berhubung karena Scoot ini adalah anak usaha Singapore Airlines, maka Scoot juga bekerjasama dengan ‘keluarga’ Singapore Airlines yang lain seperti Silk Air, Tiger Airways, maupun Singapore Airlines sendiri untuk menyediakan fasilitas transfer antar penerbangan tanpa perlu keluar imigrasi dan tetap berada di Transit Area Changi Airport yang fasilitasnya juara banget itu. Cek-cek ombak aja di situsnya Scoot untuk info lebih lanjut.
Kalau ditanya pengalaman terbang bersama Scoot ini, ya cukup menyenangkan sih. Armadanya luas, stafnya yang cukup sigap walaupun melayani hampir 400-an penumpang, dan harga yang kompetitif dengan pilihan tambahan fasilitas yang cukup fleksibel. Moga-moga deh bisa terbang lagi bersama maskapai ini. Bisa dalam waktu dekat, atau tunggu tahun 2014 saat armada mereka berganti menjadi Boeing 787? Insya Allah😉
SCOOT
Flyscoot.com
Hub : Changi International Airport (SIN), Singapore.
 
 
Boarding Pass
Boarding Pass
IMG_0017
In-flight Magazine
In-flight Magazine
Fly with Scoot!
Fly with Scoot!




----------------------
Wah, kursinya ada 3 deret!”
????????????????????????????????????
Perdana nih naik pesawat segede ini:)
Sesuai dengan judulnya ya, ini norak-norak bergembira hahaha. Mungkin bagi orang lain naik pesawat segede gitu, bahkan duduk di kelas bisnis atau turun naik private jet kayak ARB dan mbak Syahroni itu biasa, bagiku, pengalaman naik pesawat segede itu, baru pertama kali terjadi. Aku yang biasanya dengan gampang menemukan kursi, pada saat itu lumayan kebingungan. Gimana nggak, begitu masuk eh ternyata ruang di pesawat terpisah bagian depan dan belakang.
“Mbak pramugari amoy yang cakep.”
“Ya?”
“Nganu ini kursiku di mana ya?”
“Oh kursi bapak di 40F, bapak belok ke kanan terus ngegelinding ke belakang.”
“……”
Oh ya, berhubung waktu itu tiketnya dibayarin, jadi aku gak begitu ngeh gimana cara bookingnya. Baiklah, demi kepentingan blog ini, aku coba beli-beli tiketnya ya hahaha. Mari kita bandingkan, apa sama menyenangkannya beli tiket di AirAsia atau tidak.
Untuk memesan, langsung buka aja flyscoot.com dan tentukan rute yang diinginkan. Coba lihat di sana ada kolom Promo Code bukan? Jika kalian memang punya kode promo, bisa dimasukkan di sana. Hari gini persaingan maskapai begitu ketat, tak terkecuali Scoot. Terlebih di bulan Desember seperti sekarang, Scoot pun menawarkan beberapa potongan yang dapat disesuaikan. Ada potongan natal, potongan ulang tahun dsb. Untuk kamu yang jomblo, silakan berkecil hati karena nggak ada potongan model begituan demi menghibur hati kamu. Oke sip.
1
Tampilan situs flyscoot.com
Langsung aja pilih jadwal penerbangan dan harga yang sesuai dengan kantong kamu. Sebagaimana JetStar, Scoot juga banyak membebankan biaya ini-itu kepada penumpang. Namun, harga dengan semua biaya tersebut masih dapat bersaing dengan low cost airlines lainnya. Harus rajin ceki-ceki tiket pesawat satu dan lainnya. Bisa jadi harga Scoot ini lebih mahal. Namun jika selisihnya dikit, gak ada salahnya kok memilih Scoot dengan pengalaman terbang yang beda. Ya diantaranya penggunaan jenis pesawatnya itu hehe.
2
Tentukan pilihanmu sekarang -nyamar jadi Chocky Sitohang
Oh ya, ada 4 jenis tipe penerbangan yang dapat dipilih. Pertama Fly yakni tanpa biaya tambahan apapun namun tanpa bagasi (hanya diperkenankan membawa backpack/koper kecil ke kabin dengan maksimal 7 Kg). FlyBag dengan bagasi 20 Kg. FlyBagEat dengan bagasi 20 kg dan makanan, serta yang premium yakni ScootBiz dengan 30 Kg bagasi, 15 kg tentengan dengan makanan dan kursi premium serta mendapatkan inflight entertainment. Jika memang dirasa perlu, kelas bisnis-nya Scoot ini dapat dipertimbangkan!
5
Paling besar, seukuran berat badanku. lol
“Jika membutuhkan bagasi yang lebih besar, bisa?”
Tentu saja bisa! Bagasi dapat dipesan hingga kapasitas 40 kg dengan tambahan biaya 67 dolar. Tentengan kabin juga dapat dimaksimalkan menjadi 15 Kg dengan tambahan biaya 27 dolar. Lumayanlaaah, ketimbang kamu jalan kaki Hong Kong-Singapura sambil bawa kardus belanjaan, kan?
6
Nom nom nom
Bagi yang kebetulan melakukan perjalanan panjang dan membutuhkan waktu lama, untuk berjaga-jaga terutama bagi kamu yang tukang kelaparan, bisa banget memesan makanan yang terbagi menjadi 2 yakni Light Meal Combos dan Hot Meal Combos. Kalau dilihat dari gambarnya sih slruppp lumayan menggiurkan, ya!:)
Sayang, karena aku lagi diet, jadi aku nggak pesen makanan waktu itu. Ya maklum, calon model kan harus jaga badan dan dompet.
7
Silakan pilih PW masing-masing.
Saatnya memilih kursi! Nah ini poin penting-nggak-penting. Udah baca dong tulisanku saat harus berangkat ke Hong Kong yang mau gak mau harus membeli kursi? Nah jika memang harus memilih kursi, Scoot menawarkan 3 jenis kursi. Pertama Stretch yakni kursi posisi paling depan tanpa penghalang kursi penumpang lainnya. Kedua, Super dengan jarak 30% lebih baik ketimbang kursi tipe Standar.
????????????????????????????????????
Tolong abaikan paha yang seksi itu
Namun pengalamanku pribadi, kursi yang standar juga udah cukup lega. Dengan kakiku yang panjang ini, aku bisa selonjoran hingga ke kursi depan. Tidur pun jadi lebih nyaman karena kaki gak tertetuk. Oh ya omong-omong kursi, nih ada kenorakanku lainnya hahaha. Aku kebetulan dapet di window seat. Dan begitu aku mau tidur dan menutup kaca pesawat kok nggak ada knopnya ya? Knop? Ituuu knop kecil yang biasanya digunakan untuk menutup atau membuka jendela.
Ternyata oh ternyata, jendela pesawatnya menggunakan panel solar sehingga dapat diatur menjadi gelap atau terang hanya dengan menggunakan tombol. Huaaa ini pengalaman yang baru dan aku dengan riang gembira memainkan panel jendela itu hahaha. Macam anak kecil nemu mainan baru gitu. Biarin deh dibilang norak, soalnya di sebelah juga nggak ada orang :p
8
Mau pakai wifi? bisaaa! nggak perlu modem lagi!
9
Pilihan untuk penerbangan masih lama
Nggak cukup? Nih, Scoot juga menawarkan Inflight Experience seperti fasilitas Wifi atau Snoozed Kit. Bagi kalian yang sos-med-addicted, penawaran wifi ini lumayan buanget! Nggak perlu modem lagi kan ya! Eh ya, selain itu penumpang juga dimudahkan dengan pilihan early check-in loh, ya kalau mau jalan-jalan tanpa ribet bawa koper bisa check in duluan asal… mau bayar hehehehe.
Trus Scoot juga menawarkan kemudahan pemesanan di Booking Flexibility. Ya secara aku pura-pura bookingnya masih tahun depan, dalam jangka waktu tersebut apapun dapat terjadi kan? Misalnya aku mendadak jadian sama dik Chelsea Islan dan bulan segitu harus menikah sehingga tiketnya nggak kepake. Jadi kalau mau ganti penumpang pun bisa loh, asal ya, sekali lagi bayar dulu haahaha.
10
Saatnya pembayaran!
Sampailah kita di saat pembayaran. Untuk melakukan pembayaran, cukup menggunakan kartu kredit. Simpel dan mudah! Selain itu dapat melakukan pembayaran menggunakan voucher dan SingPost juga sih. Hmm, SingPost? Kayaknya bisa dilakukan pembayarannya di kantor pos deh. Iya macam kantor PT Pos Indonesia yang bisa menerima pembayaran ini-itu.

Deg-Degan di Bandara Hong Kong

Oleh Ilham, Tiket yang dulu aku dapatkan itu dibeli melalui situs perantara nganu.com. Sialnya, di tiket jatah bagasiku itu tertulis 0 Kg. Hah? Jadi tanpa jatah bagasi sama sekali, kah? lantas tas ranselku gimana?
Aku mulai panik dong. Secara pas ngecek untuk beli bagasi paling kecil 15 Kg aja hampir 300 ribu rupiah. Aku sempet telepon ke situs nganu.com itu untuk memastikan apakah benar tiketku itu tanpa jatah bagasi sedikitpun. Eh sialnya, petugas nganu.com-nya juga nggak tahu. “Coba bapak telepon langsung ke Scoot-nya,” begitu kata si mas operator. Keselnya bukan main, rasanya gagang teleponnya pingin aku emut!
Gak hilang akal, aku hubungi tuh akun sos-med Scootnya. Direspon sih, tapi dengan jawaban yang sangat normatif. Ntah yang ngejawab manusia atau mesin. “Silakan cek di ketentuan bagasi kami di link ini blablabla.” Meh banget dah! Mau telepon, eyadalah, Scoot nggak ada kantor perwakilan di Indonesia. Adanya di Singapura. Ngebayang biaya telepon ke luar negerinya aja aku laper eh lemes.
Untung aja aku inget Kokoh VirginMojito.wordpress.com (makasih ya Koh!) pernah nulis tentang Scoot di blognya. Dan hola! Begitu tanya, Kokoh bilang, “Iyesh, dapet jatah bagasi 7 Kg.” Lumayanlah, aku sedikit lega. Namuuun, sesampai di bandara Hong Kong, kok ya tetep deg-degan. Ngeri kalau ditodong bayar bagasi mana dolar HK tinggal seuprit. Aku gak mau juga diusir dan dipelototin petugas bandara kayak di Kolkata dulu hwhwhw (ntar ya, tak certain semua nanti).
Pas keliling-keliling, aku sempat nemuin timbangan digital. Wuih keren nih! Aku baru nemu timbangan model begini ya di Hong Kong. Dan setelah ditimbang, ranselku 7,2 Kg. Kelebihan dikiiit. Semoga petugas bandaranya mau memaafkan (aku sudah siapin kedipan maut sih).

Halo! Sekarang saya akan menceritakan pengalaman saya berkali-kali berpergian dengan SANGAT MURAH dengan kode promo SHARELOVEID grabcar dan kode promo HELLOGRABID.

Kalau dulu, sebelum ada GrabCar, atau fitur taxi online sejenis (Uber). Untuk berpergian jauh rasanya malas sekali. Walaupun sudah ada motor, tetapi rasa malas selalu saja muncul. Sebelum ada GrabCar, tarif taksi sangatlah mahal. Sudah itu ketika naik taksi, pasti bukan kenyamanan yang ada, tetapi perasaan was was ngeliatin argonya. Oh, ya,  saya juga trauma dulu pernah hampir diboongin sama supir taksi. Jadi dulu, pernah saya dan keluarga ingin berpergian ke Parung, menggunakan taksi Express. Nah sama si supir ini malah dibawa puter-puter. Untung saja saya tau daerahnya, sehingga saya arahkan supirnya

Tapi sekarang sudah ada GrabCar,dengan kode promo SHARELOVEID dan HELLOGRABID, kita bisa mendapat kode promo atau voucher sekitar 30ribu..

Nah saya ada trik biar selalu dapat kode voucher secara gratis...

1. Pertama download dulu APK Grab yang paling baru, jangan dari PlayStore,, download file APK nya, cari di Google banyak
2. Nah terus buka Grab, install dan lihat pasti ada link referal kami
3. Sebarkan saja link tersebut di SOSMED
4. Yang paling gampang,  sebarkan saja link tersebut ke orang terdekat kita, baik sahabat, teman satu kos, atau mungkin keluarga. Yang paling gampang emang keluarga sih
5. Maka kita akan mendapatkan kode voucher 30ribu

Trik tersebut sudah saya praktekkan dan kini saya dapat bepergian dengan murah...

Kali ini saya akan menshare pengalaman salah satu saudara saya yang mengikuti UN CBT 2016 di salah satu sekolah negerti di Jakarta. Pengalaman ini adalah murni pengalaman UN CBT 2016, BOCORAN UN CBT 2016, kecurangan di UN CBT 2016 

Kecurangan Siswa di UN CBT 2016 salah satunya adalah bisa mendapatkan bocoran soal dari siswa yang mengikuti UN PBT


Ini diceritakan oleh saudara saya langsung, katanya dia mendapat bocoran soal UN PBT dari sekolah lain (swasta) dan ternyata sebagian besar soal tersebut tembus, atau keluar atau sama di UN CBT.
Dan variasi soalnya sama. Bahkan ada soal yang diujikan di CBT benar-benar mirip dengan yang diujikan di PBT, baik soal, angka.. sama persis.
Hal ini tentu menimbulkan ketidakadilan nilai antara siswa yang mengikuti CBT dan PBT, dimana pasti mayoritas siswa CBT lebih tinggi nilainya dari PBT

->> kasih gbr tweet ke kemdikbud

Saran saya sih mungkin saja Pak Menteri atau Kemdikbud bisa menyamakan jadwal ujian antara siswa PBT dan siswa CBT

UN CBT masih terdapat bocoran, bahkan lebih parah dari PBT

Maksud lebih parah di sini adalah, jika pada PBT bocoran lansung ditulis dengan ABCD-nya aja, untuk bocoran CBT lebih susah lagi karena CBT menggunakan komputer dimana komputer ini bisa ditugaskan untuk mengacak NOMOR bahkan OPTION nya sehingga diharapkan kebocoran dapat diminimalkan.

Tetapi ini tak menyurutkan niat jahat para oknum bocoran, mereka pun membuat bocoran dengan variasi soal dan pernyataannya, bukan optionnya langsung (ABCD-nya).

--> kasih foto owen bocoran di coret2an
-->bocor2

LINE, aplikasi chatting favorit siswa menyebar bocoran. Menjelang UN, banyak siswa mengganti nama di profil LINE mereka.


Kalo dulu biasanya bocoran disebarkan melalui SMS, di zaman sekarang ini siswa lebih dimudahkan lagi dalam menerima atau memberi bocoran, yakni dengan fitur2 lengkap di LINE, seperti grup, OFFICIAL ACCOUNT, multi chat dan lainnya. Hal yang menjadi faktor penyebab LINE menjadi aplikasi favorit siswa dalam menyebar bocoran mungkin karena memang LINE sudah menjadi trend di siswa-siswi SMA...

Menjelang UN, banyak siswa mulai mengganti nama PROFIL bahkan foto profil mereka dengan nama-nama lain. Pemilihan namanya pun cukup unik, beragam, dan menarik. Bahkan ada siswa yang mengganti nama profilnya menjadi Anies Baswedan lengkap dengan foto pak Menteri sebagai foto profilnya.

Official account (OA) Line tentang bocoran pun mulai bermunculan. Entah apa motivasinya membuat OA tersebut. Adders OA tersebut pun cukup banyak,, sekitar 3000an. Jika dijual mungkin bisa mendapat untung yang lumayan. Karena setau saya LINE cukup ketat atau cukup susah untuk dibuat autofollower seperti Instagram dan Twiter. Oleh karena itu, walaupun addernya cuma 3000an. Tapi jika dijual bisa mencapat 500ribu.

-->bocoran

KALI ini saya akan menshare pengalaman saya belanja online dengan ekspedisi wahana. Pengalaman ini murni pengalaman saya, pengalaman ekspedisi wahana 2015, jasa layanan wahana 2015, pengalaman kurir wahana.
Oke langsung saja ini dia.
Jadi awalnya saya ingin membeli barang di Tokopedia, mengapa saya memutuskan membeli barang di Tokopedia (online shop)? Karena rata-rata harga barang di Tokopedia lebih murah.
Untuk jasa layanan pengirimannya, atau jasa ekspedisinya kali ini saya menggunakan layanan ekspedisi Wahana. Karena harganya murah.

Seller mengirim barang pada 2 Oktober, lokasi toko di Jakarta. Lokasi penerima juga di Jakarta.Tepatnya di salah satu sekolah negeri di Jakarta. Untuk estimasi waktunya berkisar 3 hari.

Dan ternyata, barang sampai tepat 3 hari. Oleh karena itu. pada tahun 2015 ini Wahana telah melakukan perubahan yang lumayan besar. Dibanding tahun-tahun sebelumnya, waktu Wahana dikenal sebagai salah satu ekspedisi yang buruk. Sekarang Wahana sudah mulai berubah.

Untuk bukti resi dan barang, nanti akan saya update.
kALI Ini saya akan menshare pengalaman seorang kaskuser dimana beliau ini menshare pengalamannya naik sriwijaya air, pengalaman naik pesawat sriwijaya air, pengalaman sriwijaya air 2015, kekurangan sriwijaya air.

Pengalaman Pertama Terbang Dengan SRIWIJAYA AIR. KOPER DIROBEK! (+ Pics)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama - tama ane minta maaf kalau thread dgn topik yang sama telah berkali2 dipost agan2 di sini. Tapi yang sama persis isinya ane yakin ga ada soalnya thread ini ane tulis sendiri berdasarkan pengalaman pribadi yang baru ane alamin.

Hari Minggu, 27 September 2015 ane terbang dengan SRIWIJAYA AIR dari Padang (PDG) tujuan Jakarta (CGK). Saat check in ane sempat kaget soalnya penerbangan yang seharusnya terjadwal jam 18:25 WIB ditunda sampai jam 19:45 tanpa pemberitahuan sebelumnya. Delay 1 jam dgn alasan ada masalah teknis. Ane sedikit emosi waktu nanya ke petugas check in, tapi akhirnya maklum dengan kondisi yang sama yang memang sering terjadi di indonesia.
Spoiler for Jadwal seharusnya:

Spoiler for Boarding pass:

Kira2 jam 22:00 WIB pesawat mendarat di CGK terminal 1 Jakarta. Setelah keluar dari pesawat, ane buru2 untuk klaim bagasi. Barang2 yang keluar awal adalah beberapa kardus2 yang kemungkinan berisi keripik oleh2 asal padang.

Sekitar 10 kardus keluar. Setelah kardus terakhir ada jeda kira2 beberapa menit tidak ada barang yang keluar lewat ban berjalan. Tidak ada perasaan was2. Ane sama seperti penumpang lainnya pastinya berharap semoga barang berikutnya koper ane yang keluar. Dan bener saja. Kira2 5 menit setelah kardus terakhir, koper ane muncul lewat ban berjalan.

Ada yang aneh dengan koper ane. Resleting bagian depan terlihat robek. Setelah ane ambil dari ban berjalan, ane bener2 kaget dan sadar kalau koper ane telah dibongkar paksa dan kemungkinan ada barang yang hilang!.
Spoiler for Koper yang sudah robek:

Seorang petugas bandara berbaju hitam yang sepertinya sudah mengetahui kejadian itu kemudian langsung datang menghampiri ane. Ane dibawa ke ruangan kehilangan & penemuan barang SRIWIJAYA AIR dekat klaim bagasi tadi. Di dalam ruangan ane ga bisa lagi nahan emosi. Sekalipun sudah berkali2 ane komplain ke petugas di sana mereka cuman tetap bilang ini bukan tanggung jawab mereka. Petugas unload bagasi yang mereka hubungi bilang bagasi ane sudah dalam keadaan rusak waktu sampai jakarta. Mereka juga bilang ga bisa menghubungi petugas di padang dgn alasan ini penerbangan terakhir dan ga ada lagi petugas di padang yg bisa dihubungi. Saking emosinya ane sempat banting koper ane di depan mereka dan menngancam akan memasukan kejadian ini ke berita acara.

Setelah beberapa saat datang 2 petugas SRIWIJAYA AIR lain yg kemungkinan atasan petugas dalam ruangan tadi. Ane ditanya barang yang hilang dan dia lagi2 menegaskan ini bukan kesalahan mereka. Ane belum bisa memastikan barang yang hilang soalnya masih kaget. Yang pasti 1 gembok TSA seharga hampir 1 juta hilang dan koper ane yg juga dgn kunci TSA rusak dan tak layak pakai lagi. Resleting bagian depan koper (Gambar koper yang sudah robek) yang ane kunci dgn gembok TSA tadi robek ditarik dan sudah tidak ada pengkait resletingnya lagi.

Ane sampai kehabisan kesabaran karena mereka bilang masalah ini akan mereka proses nanti. Ane bilang ane ga punya waktu soalnya ane harus buru2 ke terminal 2 untuk penerbangan selanjutnya jam 01:30 hari berikutnya. Ane minta untuk saat ini cukup ganti koper ane.

Setelah berunding hingga pukul 23:00 WIB, ane minta mereka wrapping saja koper ane. Ane bilang ke mereka kalau wrapping saja ga cukup. Ane udah rugi koper yang sudah tak layak pakai, waktu dan harus naik taksi ke terminal 2 untuk segera catch penerbangan berikutnya. Dan pasti ini mengganggu kenyamanan ane dalam penerbangan ini. Ane bilang ke mereka kejadian ini ane akan sebar ke sosial media yang ane punya dan konsekuensinya mereka yang tanggung. Ane juga sempat foto petugas2 tadi
Spoiler for Petugas Sriwijaya Air:

Spoiler for Petugas bandara & Sriwijaya Air:

Dengan thread ini ane berharap petugas yang terkait lebih serius mengatasi masalah serupa yang memang sudah sering terjadi di bandara2 indonesia. Tentunya kita ga mau kita atau kerabat2 kita mengalami kejadian serupa. Dan untuk SRIWIJAYA AIR, ane sudah searching dan menemukan kejadian serupa telah berkali2 terjadi di maskapai ini. Kalau tidak ada penanggulangan jangan heran nanti akan kehilangan customer2nya.

Terima kasih untuk agan2 yang udah membaca thread ini. Silahkan disebar. Semoga dapat dibaca banyak orang untuk lebih berhati-hati dalam perjalanan memakai maskapai di indonesia khususnya SRIWIJAYA AIR.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


P.S. : Semua foto ane ambil sendiri
Masih dengan tema OJEK ONLINE seperti GOJEK. Kali ini saya akan membagikan sebuah review dari seorang blogger, di mana dia membandingkan pengalaman naik gojek, pengalaman naik grabbike, pengalaman lucu naik gojek, perbandingan antara gojek dan grabbike.

Oke langsung saja artikelnya

Pengalaman Menggunakan Gojek dan Grab Bike

Akhirnya aku mencoba keduanya, baik Gojek ataupun Grab Bike. Dua aplikasi yang memudahkan kita untuk mencari tukang ojek di manapun kita berada selama ada internet dan tentu saja ada tukang ojek yang berafiliasi dengan aplikasi tersebut di daerah tempat kita berada. Rasa penasaran ini muncul ketika beberapa waktu lalu aku naik taxi yang kebetulan bergabung dengan Grab Taxi. Sejak hari itu aku langsung mengunduh aplikasi Grab Taxi dan menanti waktu yang tepat untuk memakainya.

Pengalaman pertama memakai layanan aplikasi Gojek

Ternyata belum kesampaian pakai taxi dari Grab Taxi, aku keburu pakai Gojek. Pasalnya waktu itu pulang acara bukber di Kota Kasablanka agak galau mau pulang naik apa, naik taxi pasti lagi macet-macetnya, naik angkot udah kekenyangan jadi agak males (halah >.<), minta jemput supir kok ya nggak tega karena kebayang macetnya menuju rumah.
Untungnya aku diingatkan bahwa saat ini lagi ada promo 10.000 (Ceban Ramadhan) untuk jarak sampai 25km, jadilah aku langsung mengunduh aplikasi Gojek di HP dan memasukkan kode voucher dari teman yang membuatku mendapatkan gratis Rp 50.000 dalam bentuk kredit di aplikasi Gojek.
ceban ramadhan
Setelah register di aplikasi dengan cara memasukkan nama & email, aku pun kemudian mencoba pesan Gojek via HP. Ternyata prosesnya cepat sekali, baru saja aku memesan langsung dapat tukang ojek yang siap mengantarkan bahkan langsung ditelp olehnya untuk menentukan di mana kita akan bertemu.
Ketika bertemu aku langsung terkesan, bukan karena jaket seragam ataupun helmnya yang khas, tapi aku terkesan ketika sang ojek memberikanku helm lengkap dengan maskernya.
“Dipakai maskernya ya mbak, biar tetap sehat” ujarnya dengan ramah. “Ini gratis kok mbak, standarnya Gojek pasti selalu diberikan masker” serunya lagi ketika dia melihatku hanya bengong saja melihatnya menyodorkan masker.
Aku pun kemudian memakai masker & helm yang disodorkan tukang ojek tersebut dan mulai naik Gojek. Baru sekian ratus meter tukang ojek itu tiba-tiba berkata “Aduh mbak, maaf nih sepertinya motor saya bannya kempes, padahal dari tadi nggak papa lho” (ehm ini maksudnya apa ya? kempes gara-gara aku atau bagaimanaaaa? #sensi). “Trus bagaimana dong?” tanya saya.
“Saya tuker motor dulu ya mbak, rumah saya di belakang Kokas kok”.
Jadilah saya diturunkan di sebuah warung kecil dan menanti tukang ojeknya menukar motor. Cukup lama juga dia menukar motor sampai tiba-tiba ada ojek melintas dan berkata “Ayo mbak! Maaf nunggu lama ya”. Aku tak mengenalinya lagi karena sekarang dia tidak lagi memakai  jaket & helm Gojeknya. Ini betul tukang ojek yang tadi apa bukan? “Iya mbak ini saya, Gojek yang tadi”
“Lho kenapa jaket dan helmnya ganti?” tanyaku
“Nggak ganti mbak, ini jaketnya saya balik aja biar aman” katanya sambil menunjukkan bagian dalam jaketnya yang ternyata memang berwarna hijau.
“Kenapa dibalik?” tanyaku penasaran.
“Udah naik dulu mbak, nanti ‘tak ceritain”
Dalam perjalanan menuju rumah, sang tukang ojek pun bercerita betapa saat ini Gojek sedang banyak dibully tukang ojek lainnya. “Saat ini lagi genting mbak. Beberapa waktu yang lalu ada yang dipukuli di UI, kemarin katanya ada yang dipukuli di daerah Serpong dan tadi siang katanya ada yang dipukuli lagi di daerah Pasar Festival”. Menurutnya banyak tukang ojek yang tidak menyukai pertumbuhan ojek model Gojek. Padahal tidak sulit persyaratan untuk menjadi seorang Gojek, hanya perlu menyerahkan foto kopi KK, SIM & KTP serta memberikan tanda jaminan seperti ijazah.
“Bahkan kami itu diberi modal lho oleh Gojek, dapat 2 jaket, 2 helm, 1 pak masker isi 50 yang bisa diisi ulang, HP yang bisa dicicil dengan harga murah serta uang 100ribu untuk beli pulsa.”
Dari ceritanya, sejak bergabung dengan Gojek pendapatannya jauh meningkat. Dalam 3 minggu saja dia sudah mengumpulkan kredit sebesar 1.8juta rupiah. Itu dijadikannya tabungan yang nantinya bisa diambilnya via atm, sementara untuk kebutuhan sehari-hari dia masih mengandalkan pendapatan dari pelanggan lamanya. Untukku sendiri pengalaman ini menyenangkan karena bisa pulang naik ojek gratis, karena biayanya mengambil dari free credit yang diberikan ketika memasukkan kode voucher. Buat teman-teman yang mau coba bisa coba unduh aplikasi Gojek dan masukkan kode voucher 543247104 untuk mendapatkan kredit Rp. 50.000 gratis! Asyik kan?
pengalaman-gojek02 pengalaman-gojek03
***

Pengalaman pertama memakai layanan aplikasi Grab Bike

pengalaman-grab-bike02Hari ini, aku berencana untuk kembali memakai Gojek. Sayangnya entah kenapa hari ini Gojek tidak bisa mengkalkulasi berapa rupiah yang dibutuhkan untuk perjalananku sehingga bolak-balik pesananku time-out.
Akhirnya setelah beberapa kali gagal pesan aku memutuskan untuk mencoba Grab Bike (salah satu pilihan dalam aplikasi Grab Taxi). Ternyata bulan ini Grab Bike juga sedang ada promo hanya 5000 (Promo Goceng Go Anywhere) untuk seluruh Jakarta. Coba pesan, eeeh ternyata langsung dapat tukang ojek yang bersedia. Prosesnya pun semudah Gojek waktu itu.
Hanya saja ketika tukang ojek Grab Bike datang aku nggak terlalu ngeh, soalnya mirip banget sekilas dengan seragamnya Gojek. Baru setelah ada notifikasi di HP kalau tukang ojek sudah sampai dan ada telp masuk, aku lihat yang telpon yaaa tukang ojek yang tadinya aku sangka dari Gojek.
Kenapa ya seragamnya harus mirip? Kenapa gak bikin brand warna lain gitu?
Perjalanan pulang dengan Grab Bike ini pun berjalan lancar. Dalam percakapan sepanjang perjalanan aku pun mendapatkan informasi kalau proses pendaftaran menjadi seorang Grab Bike juga semudah menjadi Gojek, hanya bedanya kalau di Grab Bike ada deposit 100ribu untuk pertama kali dan tidak ada fasilitas masker.
Menurut sang tukang ojek, sejak bergabung Grab Bike dia seakan tidak pernah kehabisan pelanggan. “Pokoknya benar-benar cari duit sekuatnya, sesehatnya, mau jam berapa aja pasti ada sewa”. Dia juga menceritakan kalau dalam 1 bulan ini saja pendapatannya rata-rata 1,5 – 2 juta perminggu. “Pokoknya alhamdulillah banget deh mbak. Terima kasih sama Grab Bike. Cari duit jadi gampang banget”.
grab-bike-goceng
***

Review Gojek dan Grab Bike

Aku pribadi senang dengan adanya aplikasi Gojek dan Grab Bike ini. Walau sebenarnya aku masih bingung dengan perkiraan biaya di antara keduanya. Bayangkan, masa biaya dari Kota Kasablanka ke rumahku di Cipinang dihitung Rp. 23,200 (lebih murah dari kalau naik ojek reguler yang suka ngetem dekat rumahku). Tapi kok biaya dari Asem Baris (Tebet) ke Cipinang Rp. 43.000 padahal secara lokasi lebih deket Asem Baris ke rumahku daripada dari Kota Kasablanka ke rumahku.
Kalau sekarang kan masih sama-sama promo niiih, jadi kemungkinan besar aku akan memanfaatkan kedua aplikasi ini kalau sedang butuh ojek. Tinggal mana aplikasi yang jalan pada saat aku ingin pesan Gojek atau Grab Bike. Tapiii setelah masa promo, mari kita lihat hitungannya yaah… kalau ternyata masih lebih murah ojek reguler yaa aku sebagai user pasti akan tetap pilih ojek reguler 😀
pengalaman-grab-bike01
pengalaman-gojek01
Untuk post pertama ini saya akan memposting salah satu pengalaman salah satu bloggger bernama Ridha Antowi yang pernah mengerjain/ ngerjain GOJEK. Pengalaman Ngerjain GOJEK, Pengalaman Menjadi Gojek. Pengalaman Gojek
Pengalaman ini sangatlah lucu menurut saya. Jadi simak saja artikel berikut ini


Sudah beberapa hari ini perasaan dan emosi sering gak kekontrol. Entah kenapa, mau kesana kesitu, kelamaan mikir akhirnya ga jadi. Mau ngehadirin ini itu ujung-ujungnya jadi setengah-setengah karena harus bagi badan. Hoah. Intinya kehidupan gue akhir-akhir ini sudah gak normal. Honestly, gue ga sibuk sama sekali, berhubung guenya yang ‘labil’ gini jadinya serba rempong. Sampe dikatain PHP segala lah, njir.

Oke masuk ke inti postingan ini. Gue mau cerita soal gojek lagi nih. Sebelumnya juga udah pernah sih ngeshare pengalaman make gojek tapi kali ini beda. Hehe. Kilas balik, gue sebelumnya udah tau kalau pada Sabtu (15/8) besok bakal ada konser JKT48 by Mustika Puteri di Surabaya. Obviously, gue excited banget sama konser ini tadinya sih pengen ke jakarta theatera cuman masih dirundingin sama dompet gue.

Nah, rupanya tiketnya tuh ga dijual tapi gratis. Lah, enak dong gratis? Nggak gitu juga. Jadi gratis itu kalau kita beli produk Lovely Mood Mustika Puteri sebanyak enam buah yang bisa ditukarkan menjadi tiket masuk konser. Gratis apanya, tetep bayar juga ahelah.

Bayangin deh, mustika puteri kan produknya buat cewe ya, nah yang beli-beli ini mostly cowok. Karena emang fans JKT48 ini kebanyakan cowok. Entah apa jadinya ya. Apalagi booth mereka ini ada di Tunjungan Plaza (TP). Pulang-pulang dari TP bawaannya sekantong lovely mood unyu-unyu gini. lol
 
Berhubung gue belum punya tiket, tiba-tiba terlintas ide buat make jasa gojek aja. Selain karena alasan di atas, gue juga males ke TP buat beili tiket doang. Kalau bolak-balik naik angkot bisa habis 20rebu, kalau naik gojek sama 20rebu juga. Nah kalau make jasa gojek shopping, gue cuman bayar 10rebu. Itupun dipotong dari credit karena credit gue masih banyak. *otak pengiritan*
Screenshot_2015-06-29-13-36-55
Masukin Kode Refferal gojek gue 543018791, nanti kalian bakal dapet 50.000 langsung! Kece kan?

Tapi kenyataan ga semulus yang direncanakan. Berkali-kali gue pesen gojek ga dapat terus. Ada kali sekitar 10 kali gue nyoba, tetep notifikasinya “can’t find a driver”. Yaudah gue istirahat bentar sekalian bobok siang. Sekitar jam 3 sore gue pesen lagi, eh ga sampe satu menit udah dapat driver yang mau ngambilan order gue.
pengalaman-naik-gojek-surabaya 2
pengalaman-naik-gojek-surabaya
pengalaman-naik-gojek-surabaya 4
Pas gue cek ternyata si driver gojek ini asalnya dari bunderan waru. Gila jauh banget batin gue, dari sana ke TP baru ke ITS buat nganterin pesanan. Jauh njir, kok mau? Entahlah, silakan tanya sama rumput
mobilyang bergoyang. Tapi jujur gue bahagia akhirnya ada yang mau beliin tiket ini. Haha
tiket-konser-JKT48-surabaya
Nah itu dia barangnya. Jadi gue dapet 6 Lovely Mood (parfum), tiket, sama kertas kuitansi pembelian. Jujur juga sih driver gojeknya ini. Harganya sesuai sama yang diperkirakan. Karena bisa aja kalau ada oknum yang bermain sama harga dengan mengganti kuitansi. Kebetulan gue ga tau harga pasti tiketnya.
Udah deh cerita pengalaman ngerjain gojeknya sambil ngebayangin kalau driver gojek masuk mall dengan kondisi make jaket gojek dan helmnya yang hijau mentereng itu. Haha fashionable banget kayanya. Dan entah, itu 6 buah parfum buat siapa. Mau sih gue pake tapi ntar bakalan heboh pasti karena baunya yang wow khas cewe banget. Wkwk. Kiloin aja kali ya
pengalaman-naik-gojek-surabaya 3

Sumber  http://www.ridhatantowi.com/pengalaman-ngerjain-gojek/